Monday, November 17, 2008

Hidup yang berkisah..


Detakan jantung yang membawa nafas mengalir
Terus memaksa mata untuk menyaksikan..
Terus memaksa otak untuk merekam..
Terus memaksa hati untuk mencari nurani..
Menceritakan semua kisah dalam hidup untuk yang hidup


Mataku sempat terp
ejam ketika sekilas aku melihat kilauan cahaya yang menari-nari. Aku mencoba berkali-kali untuk membuka mataku lagi. Aku melihat sebuah padang hijau yang luas yang tersirami cahaya mentari yang berkilauan. Bau rumput langsung menyegarkan pikiranku. Wewangian bunga langsung menyejukkan hatiku. Kemudian, jauh di batas bukit sana, aku melihat orang-orang yang kucintai sudah menunggu kepulanganku. Sungguh indah dan menentramkan. Saraf kesadaran terus membawaku kepada keindahan yang hanya aku impikan dalam tidurku. Apakah hal indah ini nyata menjadi ending dalam perjalanan hidupku..?

Menyelami hati kadang dapat membawa diri ke dalam perjalanan hidup yang pernah kita alami. Kejujuran dalam m
enyelami hati akan menemukan baik buruknya sebuah perjalanan hidup. Setiap manusia tercipta dengan sangat spesial begitu juga dengan perjalanan hidup. Walaupun antara manusia satu dengan manusia yang lain ada kesamaan tetapi ada saja yang membuatnya berbeda. Alur cerita perjalanan hidup manusia sudah banyak yang difilmkan atau sinetronkan tetapi cerita kehidupan dalam dunia nyata seakan-akan tiada habisnya. Cerita yang selalu ada selama manusia masih berjalan didunia.

Ada film yang cukup berkesan bagiku yang berjudul August rush. Cerita film august rush mengisahkan perjalanan hidup seorang anak kecil bernama august rush. August rush, yang bernama asli Evan Taylor. August merupakan anak yang jenius dalam musik. Kejeniusan tersebut diwarisi oleh kedua orang tuannya, yaitu Lyla, pemain cello handal dan Jonathan Taylor, pemain gitar dan vokalis band terkenal. Kedua orang tua august tersebut bertemu di malam sebuah acara di New York. Namun, pertemuan singkat tersebut harus berakhir dengan perpisahan. Kemudian janji untuk bertemu kembali tidak pernah terpenuhi dan lahirlah anak yang bernama Evan Taylor. Karena anak tersebut ditolak oleh ayahnya lyla maka Anak tersebut sedari kecil tinggal di panti sosial.

Setelah menginjak umur belasan, anak tersebut pergi untuk mencari keberadaan kedua orang tuannya. Kepergian August Rush dari rumah panti sosial mempertemukannya dengan Wizard (Robin Williams) seorang penampung anak jalanan yang sering mengamen di jalanan. Sayang sekali, Wizard yang terlihat sangat baik tidak mau melepaskan August Rush karena takut kehilangan mata pencahariannya.

August Rush kemudian bisa bersekolah di sebuah sekolah musik dengan bantuan gereja setempat yang menyadari bakatnya. Bahkan August Rush berkesempatan tampil di depan ribuan penonton di sebuah konser tahunan di New York. Ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan jati dirinya supaya bisa bertemu kembali dengan ayah dan ibunya.

Kesempatan ini dihalang-halangi oleh Wizard dengan membawa kembali August ke kehidupan lamanya. Tapi di saat itu pula dia bertemu dan berkenalan dengan ayahnya, meskipun keduanya tidak sadar bahwa mereka sedarah.. August kemudian menetapkan pilihan untuk meninggalkan Wizard. Dibantu oleh temannya, August berhasil tampil di akhir konser tahunan tersebut. Dan keajaiban dari musik, ketiganya bertemu dalam suasana yang sangat mengharukan.

Itulah sepenggal cerita kehidupan yang beberapa hal sudah dibumbui untuk mempercantik cerita. Kita mungkin akan sangat jarang untuk menemukan cerita tersebut dalam dunia nyata tetapi kita dapat menemukan kesamaan dalam dunia nyata, yaitu kisah. Kisah hidup akan dapat kita rangkai dan terwujud dalam cerita apabila kita berani menyelami hati. Dengan menyelami hati, cerita tentang hidup kita dapat menjadi acuan untuk melanjutkan hidup yang masih tersisa, baik untuk kita pribadi maupun orang lain.

Selamat berkisah..

Dan selamat melanjutkan hidup.

Tahun 2009 Industri Telekomunikasi Indonesia Melambat

Senin, 17 November 2008 | 10:05 WIB

JAKARTA, SENIN - Industri telekomunikasi di dalam negeri pada 2009 diperkirakan akan melambat, karena tekanan krisis keuangan global pada awal tahun depan akan makin menguat.

"Krisis keuangan global akan menghambat para vendor telekomunikasi meningkatkan perannya di pasar domestik sehingga pertumbuhan industri telekomunikasi pada 2009 cenderung melambat," kata Presiden Direktur PT Excelcomindo Pramata Tbk (XL) Hasnul Suhaimi di Bukit tinggi, Padang, Sumatera Barat, akhir pekan lalu.

Ia mengatakan, pasar industri telekomunikasi di dalam negeri sebenarnya masih besar mencapai 140 juta nasabah, karena itu XL berusaha membuat jaringan distribusi baru untuk dapat menarik nasabah lebih baik. "Kami berusaha mencari nasabah lebih besar pada tahun ini untuk mengantipasi melambatnya industri telekonomunikasi tahun depan," katanya.

Nasabah XL baru mencapai 25 juta orang, jadi pasar yang harus direbut itu masih besar, meski ada kekhawatiran dengan krisis keuangan global yang terjadi akhir-akhir ini.

"Penambahan jaringan distribusi baru yang akan dibangun kemungkinan tidak akan segencar apa yang telah dilaksanakan XL, namun penambahan pelanggan harus dilaksanakan lebih baik," katanya.

Industri telekomunkasi di dalam negeri sejak beberapa tahun lalu tumbuh dengan pesat, karena para vendor telekomunikasi aktif mengembangkan usahanya. "Pertumbuhan industri telekomunikasi pada tahun ini diperkirakan mencapai 40 persen namun pada tahun depan diperkirakan akan turun menjadi 20 persen," kata Hasnul.

Meski demikian industri telekomunikasi di dalam negeri masih menjanjikan. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta orang merupakan pasar potensial bagi perkembangan industri telekomunikasi apalagi industri ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. "Kami tetap optimistis pasar masih tumbuh sekalipun gejolak krisis keuangan global menghambat pertumbuhan tersebut," ucapnya.


Sumber: www.kompas.com

Awas, Kopi Bisa Hilang dari Muka Bumi!

Senin, 17 November 2008 | 07:07 WIB

LONDON, SENIN - Direktur Eksekutif Organisasi Kopi Internasional (International Coffee Organization/ICO ) Nestor Osorio memperkirakan dalam lima tahun ke depan persediaan kopi dunia akan semakin menurun.

Pandangan Nestor Osorio itu disampaikan pada seminar yang diadakan dalam rangkaian pameran Trieste Espresso Expo 2008 di kota Trieste Utara Italia, demikian Atase Pertanian KBRI Roma Erizal Sodikin, kepada Antara di London, Senin (17/11).

Menurut Osorio, penyebab menurunnya produksi kopi, antara lain semakin mahalnya harga produksi pertanian seperti pupuk, pestisida serta tenaga kerja, menyebabkan produksi kopi dunia semakin sulit meningkat, bahkan bisa jadi menurun.

Di sisi lain, terjadi peningkatan konsumsi kopi dunia, yang tidak saja terjadi di negara importir kopi tetapi juga di penghasil kopi seperti Brasil, India, dan Indonesia, ujarnya.

Sementara itu, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember Surip Mawardi salah satu pembicara dalam seminar tersebut mengatakan bahwa laju konsumsi kopi Indonesia mencapai 3 persen per tahunnya.

Berdasarkan data dari ICO, konsumsi kopi dunia pada 2005 mencapai 118 juta karung, satu karung sama dengan 60 kg. Lalu, pada 2006 meningkat menjadi 121 juta karung. Pada 2007 menjadi 125 juta karung dan pada 2008 diperkirakan 128 juta karung.


Peluang pasar

Menanggapi ramalan ini, Erizal Sodikin, Atase Pertanian KBRI Roma berpendapat, informasi ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mengisi pangsa pasar.

Karena, kata dia, produktivitas kopi Indonesia masih relatif sangat rendah, yaitu sekitar 850 kg/hektare. Sementara, di banyak negara produktivitas tanaman kopinya sudah di atas 1 ton/hektare. Bahkan, di beberapa negara bisa mencapai 1,5 ton/hektare, di samping masih tersedianya lahan potensial untuk tanaman kopi.

Menanggapi pertanyaan sejauh mana dampak krisis keuangan dunia terhadap permintaan kopi, Osorio berpendapat bahwa masalah ini belum bisa dipastikan. Namun, diakuinya krisis tidak akan berpengaruh mengingat kecilnya sharing pengeluaran rumah tangga untuk minum kopi.

Selama ini suplai kopi tetap terjamin dengan harga yang masih terjangkau dan perdagangan kopi tetap menarik dan tidak terpengaruh krisis finansial global, katanya.

Pembicara yang tampil dalam Seminar Internasional yang mengambil tema "The Rise in World Consumption and the Future of Coffee Production: a Critical Balance" ini, selain dari Brasil dan Indonesia, juga wakil dari Vietnam, India, dan Guatemala.

Presiden Asosiasi Kopi Trieste Vincenzo Sandalj yang yang perusahaannya juga mengimpor kopi Indonesia bertindak sebagai moderator, demikian Atase Pertanian KBRI Roma Erizal Sodikin.

Sumber: Kompas.com